1. Kumpulkan materi yang
berkaitan dengan kerja manajer, kebutuhan akan dukungan terkomputerisasi dan
peran sistem pendukung keputusan dalam memberi referensi tersebut.
PENDUKUNG MANAJEMEN DAN
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Pembahasan ini bertujuan untuk menjelaskan dukungan
komputer dan web bagi pengambil keputusan manajerial. Pembahasan akan dimulai
dengan menjelaskan mengapa dukungan terkomputerisasi diperlukan. Kemudian akan
disajikan konsep dan metologi DSS (Decision Suport System) yang
terkomputerisasi untuk mendukung individu, kelompok, dan seluruh organisasi.
Selanjutnya akan diperkenalkan beberapa jenis sistem inteligen dan perannya
dalam mendukung keputusan.
A. MANAJER DAN
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Manajemen adalah proses untuk mencapai tujuan
organisasi melalui penggunaan sumber daya (orang, uang, energi, materi, ruang,
dan waktu). Sumber daya ini dianggap masukan (input); pencapaian tujuan dianggap sebagai hasil (output) dari proses ini. Manajer mengawasi proses ini dalam usaha untuk
mengoptimalkannya. Keberhasilan manajer sering diukur dengan rasio antara
masukan dan hasil yang menjadi tanggung jawabnya. Rasio ini adalah indikasi
dari produktivitas organisasi.
1.Pekerjaan Manajer
Untuk memahami bagaimana sistem informasi mendukung manajer, pertama-tama
perlu dijelaskan sedikit mengenai pekerjaan manajer. Secara umum, manajer
mempunyai tiga peran utama:
a.Peran
Interpersonal; figur yang ditiru, pemimpin, penghubung.
b.Peran Informasi;
pengawas, penyebar informasi, juru bicara.
c.Proses Peran
Pengambil Keputusan; wirausaha, orang yang menangani masalah,
penentu alokasi
sumber daya, negosiator.
2.Pengambilan
Keputusan
Keputusan mengacu pada pilihan yang dibuat dari dua
alternatif atau lebih. Keputusan beraneka ragam dan dibuat secara berkelanjutan
baik oleh individu maupun oleh kelompok. Ketika membuat keputusan, baik yang
berupa organisasional maupun personal, pengambil keputusan melalui proses
sistematik. Adapun proses yang dilalui antara lain:
a.Intelegensi
b.Desain
c.Pilihan
d.Implementasi
Proses pengambilan keputusan dimulai dari tahap
intelegensi, dimana manajer memeriksa situasi dan mengidentifikasi serta
mendefinisikan masalah. Dalam tahap desain, pengambil keputusan membentuk
sebuah model yang menyederhanakan masalah. Model ini kemudian divalidasi dan
pengambil keputusan menetapkan kriteria untuk evaluasi solusi potensi
alternatif yang teridentifikasi. Tahap pilihan mencakup pemilihan solusi yang
diuji di atas kertas. Setelah solusi yang diusulkan ini tampak layak, kita siap
ke tahap terakhir –implementasi. Implementasi yang sukses menghasilkan
penyelesaian dari masalah awal atau peluang. Kegagalan menyebabkan kembali ke
tahap sebelumnya.
3. Pembuatan Model
dan Model
Model (dalam pengambilan keputusan) adalah
representasi yang diharapkan, atau abstraksi dari realitas. Disederhanakan
karena realitas terlalu rumit untuk ditiru secara persis, dan karena banyak
dari kerumitannya yang sebenarnya tidak relevan dengan masalah tertentu. Dengan
pembuatan model, kita dapat melakukan eksperimen virtual dan analisis terhadap
realitas itu sendiri.
Manfaat dari pembuatan model dalam pembuatan keputusan
adalah
·Biaya dari
eksperimen virtual jauh lebih rendah daripada biaya eksperimen yang dilakukan
dengan sistem yang nyata.
·Model memungkinkan
kompresi waktu simulasi. Bertahun-tahun operasi dapat disimulasi dalam hitungan
detik pada waktu komputer.
·Manipulasi model
(dengan menggunakan variabel) jauh lebih mudah daripada manipulasi sistem
nyata.
·Lingkungan saat
ini dipenuhi ketidakpastian. Pembuatan model memungkinkan manajer untuk
menghadapi ketidakpastian dengan memperkenalkan banyak kemungkinan dan
menghitung risiko yang ada dalam tindakan tertentu.
4.Mengapa Manajer
Membutuhkan TI
Sulit untuk membuat keputusan yang baik tanpa
informasi yang valid dan relevan. Informasi yang dibutuhkan untuk setiap tahap
dan aktivitas dalam proses pengambilan keputusan. Meskipun informasi banyak
tersedia, pengambilan keputusan menjadi semakin sulit karena kecenderungan
sebagai berikut:
· Jumlah alternatif
yang perlu dipertimbangkan semakin meningkat, karena inovasi dalam teknologi,
perbaikan komunikasi, perkembangan pasar global, dan pengunaan internet dan e-business. Kunci dari pengambilan keputusan yang baik adalah menggali dan
membandingkan berbagai alternatif yang relevan. Semakin banyak alternatif yang
ada, semakin banyak pencarian dengan bantuan komputer dan perbandingan yang
dibutuhkan.
· Biasanya,
keputusan harus dibuat di bawah tekanan waktu. Seringkali tidak mungkin untuk
memproses informasi yang dibutuhkan secara manual untuk mendapatkan hasil yang
cepat dan efektif.
· Karena peningkatan
ketidakpastian dalam lingkungan keputusan, keputusan menjadi semakin rumit. Biasanya
perlu untuk melakukan analisis yang canggih untuk
dapat membuat keputusan yang baik. Analisis semacam ini memerlukan penggunaan
model.
· Sering perlu untuk mengakses secara cepat mengakses
informasi yang jauh, berkomunikasi dengan ahli atau melakukan sesi pengambilan
keputusan kelompok, semuanya tanpa pengeluaran yang besar.
5.Kerangka Kerja
Untuk Analisis Keputusan Terkomputerisasi
Untuk memahami sistem pendukung manajemen dengan lebih
baik, keputusan perlu diklasifikasikan dalam dua dimensi utama: struktur
masalah dan sifat keputusan.
Dimensi pertama adalah struktur masalah, dimana proses
pengambilan keputusan berada dalam urutan mulai dari keputusan yang tidak
terstruktur hingga keputusan sangat terstruktur. Keputusan terstruktur mengacu
pada masalah yang rutin dan berulang dimana solusi standarnya ada. Dalam
masalah yang terstruktur, tiga tahap proses keputusan yang pertama
(intelegensi, desain, dan pilihan) memiliki urutan tertentu, dan prosedur untuk
mendapatkan solusi terbaik diketahui.
Di sisi lain dari kompleksitas masalah adalah
keputusan tak terstruktur. Ini adalah masalah yang rumit dan membingungkan
dimana tidak ada solusi yang langsung tersedia. Masalah yang terstruktur tidak
memiliki urutan tertentu dalam intelegensi, desain, dan pilihan. Dalam amsalah
semacam ini, intuisi manusia sering memainkan peran penting dalam pengambilan
keputusan.
Di antara masalah terstruktur dan tak terstruktur
terdapat masalah semiterstruktur, dimana hanya beberapa tahap proses keputusan
yang terstruktur.
Dimensi kedua dari pendukung keputusan adalah sifat
keputusan. Ada tiga kategori utama dalam semua keputusn manajerial; (1)
pengendalian operasional pelaksanaan tugas tertentu secara efisien dan efektif; (2)
pengendalian manajemen- akuisisi dan penggunaan sumber daya secara efisien
dalam mencapai tujuan organisasi; (3) pencarian strategis tujuan jangka panjang
dan kebijakan untuk pertumbuhan dan alokasi sumber daya.
B. SISTEM PENDUKUNG
KEPUTUSAN
Secara umum, sistem pendukung keputusan (Decision
Support System-DSS) didefinisikan sebagai sistem informasi berbasis komputer
yang menggabungkan model dan data guna menyelesaikan masalah semiterstruktur
dan beberapa masalah tak testruktur dengan keterlibatan pengguna secara luas.
1. Karakteristik dan
Kemampuan DSS
Kebanyakan DSS memiliki beberapa atribut yang
ditunjukkan berikut ini:
· DSS memerikan
dukungan bagi pengambil keputusan pada semua tingkat manajemen, baik individu
maupun kelompok, terutama dalam situasi semistruktur dan takterstruktur dengan
menyatukan penilaian manusia dan informasi subjektif.
· DSS mendukung
beberapa keputusan yang saling berkaitan dan/atau berurutan.
· DSS mendukung
semua tahap dalam proses pengambilan keputusan serta berbagai proses dan gaya
pengambilan keputusan.
· DSS dapat
diadaptasikan oleh pengguna sepanjang waktu untuk menghadapi kondisi yang
berubah-ubah.
· DSS mudah untuk
dikonstruksi dan digunakan dalam banyak kasus.
· DSS mendorong
pembelajaran yang mengarah pada permintaan baru dan penyempurnaan aplikasi yang
ada saat ini, yang megarah pada pembelajaran tambahan dan seterusnya.
· DSS biasanya
menggunakan model kuantitatif.
· DSS tingkat lanjut
dilengkapi dengan komponen manajemen pengetahuan yang memungkinkan solusi yang
efisien dan efektif untuk masalah yang sangat rumit.
· DSS dapat
disebarkan untuk digunakan melalui web
· DSS memungkinkan
pelaksanaan analisis sensitivitas secara mudah.
DSS juga menerapkan model matematika dan memiliki
kemampuan khusus dan dapat diaplikasikan ke beberapa model analisis
· Analisis
Sensitivitas (sensitivity
analysis) adalah studi mengenai dampak
dari perubahan pada satu (atau beberapa) bagian dari suatu model terhadap
bagian lainnya.
Analisis sentivitas sangat bermanfaat dalam DSS karena
membuat sistem fleksibel dan dapat diadaptasi ke kondisi yang berubah-ubah dan
terhadap berbagai persyaratan yang muncul dalam situasi pengambilan keputusan.
Analisis ini memberikan pemahaman yang lebih baik mengena model dan masalah
inti yang dideskripsikannya. Analisis ini dapat meningkatkan kepercayaan
pengguna terhadap model, khususnya ketika model tidak terlalu sensitive
terhadap perubahan. Model sensitive berarti bahwa perubahan kecil dalam kondisi
menghasilkan solusi yang berbeda. Dalam model non-sensitif, perubahan dalam
kondisi tidak mengubah secara signifikan solusi yang direkomendasikan. Ini
berarti bahwa ksempatan bagi suatu solusi untuk berhasil sangat tinggi.
· Analisis What-if. Pembangunan model harus membuat prediksi dan asumsi mengenai data yang
dimasukkan, banyak diantaranya didasari oleh penilaian dari masa depan yang
tidak pasti. Hasilnya bergantung kepada asumsi ini, yang seringkali bersifat
subjektif, yang dibuat oleh beberapa orang saja. Analisis what-if berusaha
memeriksa dampak suatu perubahan data dalam asumsi yang diusulkan.
· Analisis Pencarian
Tujuan. Mewakili pendekatan solusi “arah-kebalikan”. Analisis ini berusaha
mencari nilai masuka yang dibutuhkan untuk mencapai tingkat hasil yang
diharapkan.
2. Struktur dan
Komponen DSS
Setiap DSS terdiri atas minimal subsistem manajemen
data, subsistem manajemen model, antarmuka pengguna, dan pengguna akhir.
· Subsistem
Manajemen Data. Sama dengan manajemen data lainnya, subsistem manajemen data
berisi semua data yang mengalir dari beberapa sumber. Data biasanya diekstraksi
sebelum dimasukkan ke dalam basis data DSS atau gudng data.
· Subsistem
Manajemen Model. Berisi model yang lengkap dan blok bangunan yang diperlukan
untuk mengembangkan aplikasi DSS. Ini mencakup pirant lunak standar dengan
model keuangan, statistic, dan ilmu manajemen atau model kuantitatif lainya.
Subsistem manajemen model juga berisi semua model yang ditulis untuk DSS
tertentu.
· Antarmuka
Pengguna. Istilah antarmuka pengguna mencakup semua aspek komunikasi antara
pengguna dan DSS. Antarmuka pengguna menyediakan banyak daya, fleksibilitas,
dan kemudahan pemakaian dari DSS.
· Pengguna. Orang
yang menghadapi masalah atau keputusan yang harus didukung oleh DSS disebut
pengguna, manajer, atau pengambil keputusan. DSS mempunyai dua kelompok
pengguna, manajer dan staf ahli.
· Subsistem Berbasis
Pengetahuan. Banyak masalah takterstruktur dan semiterstruktur yang sangat
rumit sehingga memerlukan keahlian untuk mendapatkan solusinya. Keahlian
semacam ini dapat disediakan oleh sistem berbasis pengetahuan.
3. Cara Kerja DSS
Ketika pengguna mendapatkan masalah bisnis, dia
mengevaluasinya. Sistem DSS kemudian dikonstruksi. Pengguan DSS mendapatkan
data mereka dari gudang data, basis data, dan sumber data lainnya. Data ini
dimasukkan ke dalam DSS. Pengetahuan dapat juga didapat dari basis pengetahuan
perusahaan. Semakin banyak masalah yang dihadapi, semakin banyak pengetahuan
yang terkumpul dalam basis pengetahuan organisasi.
C.SISTEM PENDUKUNG
KEPUTUSAN PERUSAHAAN DAN EKSEKUTIF
Ada dua jenis perusahaan yang diuraikan disini, sistem
yang mendukung seluruh tujuan organisasional, dan sistem yang mendukung
keputusan yang dibuat oleh manajer dan eksekutif.
1. DSS Organisasional
DSS organisasional (Organizational Decision Support
System-ODSS) adalah sistem yang berfokus pada tugas atau kegiatan organsasional
yang melibatkan urutan operasi dan pengambil keputusan, seperti mengembangkan
rencana pemasaran divisi atau menyusun anggaran modal.
Ada tiga karakteristik utama dari ODSS: (1) ODSS
mempengaruhi beberapa unit organisasional atau masalah perusahaan, (2) ODSS
memotong fungsi-fungsi organisasional atau lapisan hierarki, (3) ODSS
melibatkan teknologi berbasis komputer dan biasanya mencakup teknologi
informasi.
2. Sistem Pendukung
Informasi Eksekutif
Sebagian besar DSS personal mendukung pekerjaan
profesional dan manajer tingkat mnengah. DSS organisasional menyediakan
dukungan utamanya bagi perencana, analisis peneliti, dan beberapa manajer. Agar
manajer dapat digunakan oleh manajer tingkat atas, DSS tersebut harus memenuhi
kebutuhan eksekutif. Sistem Informasi Eksekutif (Executive Information System-
EIS), yang disebut juga Sistem Pendukung Eksekutif (Executive Support System-
ESS), adalah teknologi berbasis komputer yang didesain untuk merespon kebutuhan
khusus dari eksekutif.
EIS melayani kebutuhan informasi dari eksekutif
tingkat atas atau dengan menyediakan akses yang cepat terhadap informasi dan
akses langsung ke laporan manajemen. EIS sangat mudah digunakan dan didukung
oleh grafis, serta menyediakan kemampuan pelaporan pengecualian dan mengali
(meneliti informasi secara terperinci).
3. Kemampuan dan
Karakteristik ESS
ESS bervariasi kemampuan dan manfaatnya. Kemampuan
umum dari kebanyakan ESS dapat dilihat sebagai berikut:
· Kemampuan untuk
membuat perincian, di beberapa tingkat dapat dilaksanakan dengan serangkaian
menu atau permintaan langsung.
· Faktor-faktor yang
paling penting bagi keberhasilan bisnis. Ini dapat bersifat organisasional,
industri, departemen, dan sebagainya.
· Tren jangka
pendek, menengah, dan panjang dari KPI atau metrik, yang diproyeksikan dengan
menggunakan metode peramalan.
· Analisis yang
dibuat kapan saja, berdasarkan permintaan dan dengan faktor-faktor atau
hubungan yang diinginkan.
· Laporan yang
menunjukkan penyimpangan yang lebih besar daripada batas tertentu. Laporan
dapat mencakup penyimpangan saja. Didasari oleh konsep manajemen menurut
pengecualian.
D. SISTEM INTELEGEN
DAN INTELEGEN BUATAN
Sistem pendukung inteligen adalah istilah yang
menjelaskan berbagai aplikasi komersial dari kecerdasan buatan (artificial
intelligence).
1. Kecerdasan Buatan
dan Perilaku inteligen
Kecerdasan buatan adalah subbidang dari ilmu komputer.
Kecerdasan buatan berhubungan dengan ide dasar yang meliputi; pertama,
mempelajari proses pemikiran manusia, dan kedua menyajikan proses tersebut
melalui mesin.
Salah satu definisi yang banyak dipublikasikan
mengenai inteligen buatan adalah “perilaku mesin yang, jika dilaksanakan oleh
manusia akan dianggap cerdas/intelligent. Jadi apa yang dimaksud
dengan perilaku inteligen ? kemampuan berikut ini dipandang sebagai tanda
dari intelegen: pembelajaran atau pemahaman dari pengalaman, kejelasan akan
pesan-pesan yang ambigu atau kontradiktif, dan respon yang cepat dan berhasil
terhadap situasi yang baru.
Tujuan akhir dari intelgen buatan adalah membangun
mesin yang akan meniru kecerdasan manusia. Berikut adalah perbandingan antara
kecerdasan alami dan kecerdasan buatan:
Kemampuan
Kecerdasan Alami
Kecerdasan Buatan
Penyimpanan Pengetahuan
Mudah hilang dari sudut pandang organisasional
Permanen
Duplikasi dan Penyebaran Pengetahuan
Sulit, mahal dan memerlukan banyak waktu
Mudah, cepat, dan tidak mahal setelah pengetahuan
berada di komputer.
Total Biaya Pengetahuan
Dapat berbeda-beda dan tidak konsisten. Kadang-kadang
tidak lengkap.
Konsisten dan menyeluruh
Dokumentasi Proses dan Pengetahuan
Sulit, mahal
Cukup mudah, tidak mahal.
Kreativitas
Bias sangat tinggi
Rendah, tidak ada inspirasi.
Penggunaan Pengalaman Indera
Langsung dan banyak kemungkinan
Harus diinterpretasikan dulu, terbatas.
Pola Pengenalan dan Hubungan
Cukup midah dijelaskan
Pembelajaran mesin masih belum sebaik orang dalam
kebanyakan hal.
Penalaran
Memanfaatkan konteks pengalaman yang luas
Hanya baik dalam ranah yang sempit, terfokus, dan
stabil.
2. Teknologi AI (artificial intelligence) komersial
Perkembangan mesin yang menampilkan karakteristik
intelegen menarik berbagai ilmu pengetahuan dan teknologi mulai dari linguistic
hinga matematika. Kecerdasan buatan sebenarnya bukanlah bidang yang komersial.
Ini adalah kumpulan konsep dan ide yang sesuai untuk penelitian.
Sistem inteligen utama adalah sistem ahli, pemrosesan
bahan alami, pemahaman wicara, robotika, dan sistem sensor, fuzzy logic,
komputasi syaraf, visi komputer dan pengenalan latar (scene
recognition), dan instruksi yang dibantu komputer (computer aided
instruction).
E. EXPERT SYSTEM
Ketika organisasi memilih keputusan yang kompleks
untuk menyelesaikan suatu masalah, organisasi tersebut sering meminta saran
dari ahli. Ahli ini mmeiliki pengetahuan tertentu dan pengalaman dalam masalah
tersebut. Mereka sadar akan solusi alternatif, peluang keberhasilan, dan biaya
yang mungkin dikeluarkan oleh perusahaan jika masalah tersebut tidak
diselesaikan.
Sistem ahli (expert system- ES) adalah usaha untuk meniru seorang ahli dengan menerapkan metologi penalaran
atau pengetahuan dalam ranah tertentu. Sistem ahli dapat mendukung pengambil
keputusan atau mengganti mereka secara keseluruhan. Sistem ahli adalah
teknologi intelegen buatan yang paling banyak diterapkan dan digunakan secara
komersial.
Umumnya ES adalah piranti lunak pengambil keputusan
yang dapat menjangkau tingkat kinerja yang sebanding dengan ahli di dalam masalah
yang khusus dan biasanya sempit. Ide dasar dari ES besifat sederhana: keahlian
ditransefer dari seorang ahli ke komputer. Pengetahuan ini kemudian disimpan di
dalam komputer dan pengguna dapat meminta komputer menyediakan sarana yang
diperlukan. Komputer dapat membuat inferensi dan menarik kesimpulan, kemudian
seperti seorang ahli, komputer menawarkan saran atau rekomendasi dan
menjelaskan jika perlu logika dari saran tersebut.:
1. Keahlian dan
Pengetahuan
Keahlian adalah pengetahuan yang luas dan sesuai
dengan tugas yang diperoleh dari latihan, membaca, dan pengalaman. Ini
memungkinkan para ahli untuk membuat keputusan yang lebih baik dan lebih cepat
dari para non-ahli dalam menyelesaikan masalah yang rumit. Keahlian memerlukan
waktu yang panjang untuk diperoleh dan didistribusikan di dalam organisasi
secara tidak merata.
Transfer keahlian dari seorang ahli ke komputer dan
kemudian ke pengguna melibatkan empat aktivitas
i. Pemerolehan
pengetahuan. Pengetahuan diperoleh dari para ahli atau dari sumber-sumber
dokumentasi secara tidak merata.
ii. Representasi
pengetahuan. Pengetahuan yang diperoleh diatur berdasarkan peraturan atau
kerangka ddisimpan secara elektronik dalam basis pengetahuan.
iii. Inferensi
pengetahuan. Dengan adanya keahlian yang diperlukan yang disimpan dalam basis
pengetahuan, komputer deprogram agar dapat membuat inferensi. Fungsi penalaran
dilaksanakan di dalam komponen yang disebut inference engine yang merupakan otak dari ES.
iv. Transfer
pengetahuan. Keahlian yang diinferensikan ke pengguna dalam bentuk rekomendasi.
2. Manfaat dan
Kelemahan dari Expert
System
Selama beberapa tahun terakhir, teknologi sistem ahli
telah berhasil diterapkan dalam ribuan organisasi di seluruh dunia untuk
mengatasi masalah-masalah dari penelitian AIDS hingga analisis debu pada
pertambangan.
Meskipun memiliki banyak manfaat, metodologi ES tidak
selalu bersifat langsung dan efektif. Sistem ahli mungkin tidak dapat mencapai
kesimpulan. Misalnya bahkan beberapa ES yang dikembangkan secara penuh tidak
dapat memenuhi dua persen dari pesanan yang disajikan bagi mereka. Akhirnya,
ES, seperti seorang ahli kadang-kadang menghasilkan rekomendasi yang kurang tepat.
Berikut adalah beberapa manfaat Sistem ahli:
Manfaat
Deskripsi
Peningkatan hasil dan produktivitas
ES dapat mengkonfigurasi komponen untuk setiap pesanan
tertentu, sehingga meningkatkan kemampuan produksi.
Peningkatan Kualitas
ES dapat menyediakan saran yang konsisten dan
mengurangi tingkat kesalahan.
Penangkapan dan penyebaran keahlian yang langka
Keahlian dari berbagai tempat di dunia ini dapat
diperoleh dan digunakan.
Operasi dalam lingkungan yang berbahaya
Sensor dapat mengumpulkan dan informasi yang
diinterpretasikan oleh ES sehingga pekerja dapat menghindari lingkungan yang
panas, lembab, dan beracun.
Aksebilitas ke pengetahuan dan help desk
ES dapat meningkatkan produktivitas dari karyawan help
desk, atau bahkan mengotomatiskan fngsi ini.
Keandalan
ES tidak bias menjadi lelah atau bosan, tidak masuk
karena sakit, dan sebagainya. Mereka secara konsisten memperhatikan perincian.
Kemampuan untuk bekerja dengan informasi yang tidak
lengkap dan tidak pasti
Meskipun dengan jawaban “tidak tahu”, ES dapat
menghasilkan jawaban meskipun bukan yang definitive/ pasti.
Provisi pelatihan
Fasilitas penjelasan dari ES dapat menjadi alat
pengajaran dan basis pengetahuan bagi orang baru.
Peningkatan kemampuan pengambilan keputusan dan
penyelesaian masalah
ES memungkinkan integrasi penilaian ahli ke dalam
analisis.
Penurunan waktu pengambilan keputusan
ES biasanya bisa membuat keputusan lebih cepat
daripada manusia yang bekerja sendiri.
Pengurangan waktu kerusakan
ES dapat dengan cepat mendiagnosis kesalahan fungsi
mesin dan menyarankan langkah-langkah perbaikan.
3. Komponen Expert
system
Berikut ini adalah komponen-komponen dari sistem ahli;
basis pengetahuan, mesin inferensi, papan tulis, anarmuka pengguna, dan
subsistem penjelasan. Di masa depan, sistem akan mencakup komponen
penyempurnaan pengetahuan. Komponen utama dari sistem ahli akan dideskripsikan
berikut ini
· Basis Pengetahuan.
Basis pengetahuan berisi pengetahuan yang diperlukan untuk memahami, mermuskan,
dan menyelesaikan masalah. Ini mencakup dua elemen dasar (1) fakta-fakta,
seperti situasi masalah dan teori dari area masalah. Dan (2) peraturan, yang
mengarahkan penggunaan pengeahuan untuk menyelesaikan masalah tertentu dalam
ranah tertetu.
· Mesin Inferensi.
Mesin inferensi adalah otak dari ES. Komponen ini intinya adalah program
komputer yang menyediakan metodologi untuk penalaran dan peumusan kesimpulan.
· Antarmuka
Pengguna. Antarmuka penguna memungkinkan dialog antara pengguna dengan
komputer. Dialog ini paling baik dalam bahasa alami, biasanya dalam format
Tanya jawab dan kadang-kadang dilengkapi dengan grafis. Dialog memicu mesin
infernsi untuk menyesuaikan gejala masalah dengan pengetahuan dalam basis
pengetahuan dan kemudian menghasilkan urutan.
· Papan Tulis (black board). Papan tulis adalah area memori kerja yang dialokasikan untuk deskripsi
masalah saat ini seperti yang ditentukan oleh data masukan.
· Subsistem
Penjelasan. Subsistem penjelasan dapat menelusuri tanggung jawab untuk mencapai
kesimpulan dan menjelaskan perilaku ES. Ini secara interaktif menjawab
pertanyaan seperti berikut ini: mengapa suatu pertanyaan tertentu diberikan
oleh suatu sistem ahli, bagaimana kesimpulan tertentu dicapai, apa rencana
untuk mencapai solusi.
Daftar Pustaka